Masih di Lembah Harau, tepatnya di Resort Bunta. Usai menemukan Sarasah Aie Angek serta bertaruh nyawa ke puncak Sarasah Aie Luluih. Kini saatnya untuk bersantai dan lokasi untuk melakukan hal tersebut adalah Sarasah Bunta. Sarasah Bunta berdampingan dengan air terjun lainnya yakni Sarasah Aie Luluih dan Sarasah Murai, jika dari tempat parkir kendaraan air terjun ini ialah yang pertama kali ditemukan, kemudian disusul Sarasah Aie Luluih dan Murai. Sarasah Bunta mengalirkan air tawar segar dari dataran tinggi di lembah ini. Dinamakan Sarasah Bunta karena jika dilihat dengan seksama air terjun ini berunta – unta atau bertingkat – tingkat. Dibanding air terjun lainnya di kawasan ini, Sarasah Bunta memiliki nilai sejarah. Di sekitar Sarasah Bunta kita dapat menemukan sebuah prasasti sebagai penanda dibukanya kawasan ini untuk umum yaitu pada tanggal 14 Agustus 1926 oleh Asisten Residen Lima Puluh Kota, F. Rinner bersama Tuanku Laras Datuk Kuning Nan Hitam dan Asisten Demang Datuk Kodoh Nan Hitam. Oh iya, bagi yang suka memanjakan buah hati disini tempat yang tepat, kolam alami dibawah kaki air terjun tidak begitu dalam, meski demikian bagi yang ingin lebih aman lagi bisa menyewa ban kepada jasa sewa ban yang terdapat disini. Selain itu, bagi yang ingin nyemil – nyemil sembari menikmati sejuknya air terjun ini juga bisa, disini banyak yang menjajakan makanan dan minuman ringan, saran saya cobain pisang kapik alias pisang bakar yang dijepit kemudian diberi bumbu berupa parutan kelapa yang telah dicampur dengan gula merah cair, rasanya manis dan nikmat.
Masih di Lembah Harau, tepatnya di Resort Bunta. Usai menemukan Sarasah Aie Angek serta bertaruh nyawa ke puncak Sarasah Aie Luluih. Kini saatnya untuk bersantai dan lokasi untuk melakukan hal tersebut adalah Sarasah Bunta. Sarasah Bunta berdampingan dengan air terjun lainnya yakni Sarasah Aie Luluih dan Sarasah Murai, jika dari tempat parkir kendaraan air terjun