Sudah sekitar 4 tahun lamanya, saya tidak berkunjung ke Pantai Air Manis. Ada beberapa alasan, diantaranya akses menuju kesana yang cukup sulit dimana kita harus melewati jalan dengan tanjakan dan tikungan tajam. Selain itu, Pantai Air Manis juga banyak pungli mulai dari saat menuju kesana hingga ketika di lokasi. Masih terekam dalam ingatan saya, ketika
Seminggu sudah kami liburan di Padang. Entah berapa porsi Nasi Padang yang telah singgah di perut kami. Nasi Padang memang lezat, tapi kalau sudah seminggu makan itu terus pastinya bosan juga. Kami pun mencari café atau resto yang bisa memenuhi keinginan kami untuk ganti selera. Setelah berputar di sekitar Kota Padang, pilihan kami jatuh kepada
Teh telur atau orang Minang menyebutnya teh talua ialah minuman khas Sumatera Barat. Nama teh telur sudah cukup lama diketahui oleh banyak orang, terlebih lagi pada 2017 lalu, Teh Telur dinobatkan sebagai juara III Minuman Tradisional Terpopuler pada ajang Anugerah Pesona Indonesia. Baca juga : Bika Talago di Pelana Singgalang dan Marapi Hampir semua warung
“I want to pray at grand mosque, Catur” kata Mr. Friedland di tengah perjalanan dari Bukittinggi menuju Kota Padang. Kami pun memenuhi keinginannya. Usai makan siang di Pondok Ikan Bakar Khatib Sulaiman, kami beranjak menuju Masjid Raya Sumatera Barat yang berada di Jalan Khatib Sulaiman. 10 menit kemudian kami tiba di area parkir masjid, menepikan
Ajakan untuk Padang City Tour ternyata lebih menarik perhatian ketimbang mengunjungi Puncak Lawang bagi pasangan Friedland asal Florida yang menjadi tamu kami weekend itu. Kami beranjak dari Bukittinggi jam 08.30 dan tiba di Kota Padang 3 jam kemudian atau tepat pada saat waktu makan siang. Kami menepikan kendaraan kami di salah satu rumah makan yang