Usai bermain di sekitar Curug Macan, Kami kembali ke Kampung Citalahab Sentral. Sebenarnya rute termudah ialah dengan menyusuri jalan batu sejauh 2 kilometer. Baca Juga : Curug Macan, Air Terjun Yang Dulunya Sarang Macan Namun, Mang Asep lebih memilih jalur yang melewati perkebunan teh yang dikenal sebagai Perkebunan Teh Nirmala. Kami melewati puncak punggungan bukit, di
Melanjutkan cerita ketika kami menjelajahi Taman Nasional Gunung Halimun Salak khususnya bagian Citalahab – Cikaniki. Usai menjelajahi Jalur Interpretasi dari Bumi Perkemahan hingga Stasiun Penelitian Cikaniki yang memiliki panjang jalur 1,8 Km. Kami sempatkan untuk singgah dan beristirahat sejenak di Stasiun Penelitian yang dibangun atas kerjasama Indonesia dan Jepang melalui JICA. Baca Juga : Menapaki
Langit gelap telah menghilang tersapu oleh terang. Hari itu begitu cerah, tidak seperti kemarin yang berawan kemudian hujan. Anak – anak Pramuka yang juga berkemah semalam disini dengan riang mandi pagi di Sungai Cikaniki, sementara itu tiga tenda yang berdiri di sebelah kami belum kelihatan juga penghuninya. Mungkin masih terlelap dalam tidur. Mang Asep kembali
Mengapa kami jauh – jauh ke jantung Gunung Halimun? Salah satu alasan terbesarnya adalah menyaksikan glowing mushroom yang banyak tumbuh di sekitar Stasiun Penelitian Cikaniki. Oleh karena itu kami harus menginap disana. Karena libur tahun baru, banyak orang – orang dari kota yang datang mengunjungi kawasan di sekitar Citalahab dan Cikaniki. Bahkan kamar di Stasiun
Di akhir tahun 2016, saya telah menuliskan tentang resolusi di tahun 2017 yakni Mengunjungi Seluruh Taman Nasional di Pulau Jawa. Saya tidak sabar ingin segera memulainya sehingga di penghujung 2016 atau tepatnya 31 Desember 2016, saya berencana untuk mengisi pergantian tahun baru dengan mengunjungi Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Taman Nasional Gunung Halimun Salak ini