Cabo de Flores yang artinya Tanjung Bunga, adalah nama yang diberikan oleh S.M Cabot untuk menyebut wilayah paling timur dari Pulau Flores. Nama ini kemudian digunakan secara resmi sejak tahun 1636 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Hendrik Brouwer. Penamaan Flores untuk pulau yang merupakan salah satu dari empat pulau besar yang berada di wilayah Provinsi NTT ini memang tidak salah. Sesuai artinya, bunga yang melambang keindahan dan kecantikan, pulau yang terbentang dari Labuan Bajo di ujung barat hingga Larantuka di ujung timurnya ini memang menyimpan berjuta keindahan alam yang sangat memukau. Sebagai seorang yang tinggal jauh dari Flores, saya merasa sangat beruntung pernah mengunjunginya pada Oktober 2015 lalu, memang tidak semuanya bisa saya jelajahi karena keterbatasan waktu namun pengalaman selama Sembilan hari di Flores meninggalkan kesan yang sangat mendalam hingga saat ini. Meski waktu yang terbatas namun banyak tempat yang sempat saya singgahi yaitu Pantai Koka, Desa Moni, Gunung Kelimutu, Taman Wisata Alam 17 Pulau Riung, Pemandian Air Panas Mengeruda, Kampung Adat Bena, Panorama Manulalu, Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Cunca Wulang. Perjalanan ini melintasi Kabupaten Sikka, Kabupaten Ende, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Ngada dan Kabupaten Manggarai Barat yang artinya melewati lima kabupaten dari delapan kabupaten yang ada di Pulau Flores. Tidak semuanya memang, namun tidak mengapa, karena justru ini saya anggap sebagai hutang yang harus saya bayar. Jika ada kesempatan baik waktu, biaya maupun tenaga, sudah bisa dipastikan saya akan kembali kesana. Selama perjalanan menjelajahi Flores, saya bertemu dengan banyak orang yang sangat membantu dan menjadi bagian dari cerita. Rasanya tidak adil jika saya hanya menyimpan kenangan kisah selama di Flores hanya dalam pikiran saja, maka dari itu saya ingin mendeskripsikan setiap tempat yang telah saya kunjungi tersebut dengan harapan akan menjadi informasi maupun inspirasi bagi yang hendak melakukan perjalanan yang sama. Pesan saya, jika kamu adalah masih muda maka pergilah ke
Cabo de Flores yang artinya Tanjung Bunga, adalah nama yang diberikan oleh S.M Cabot untuk menyebut wilayah paling timur dari Pulau Flores. Nama ini kemudian digunakan secara resmi sejak tahun 1636 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Hendrik Brouwer. Penamaan Flores untuk pulau yang merupakan salah satu dari empat pulau besar yang berada di wilayah Provinsi