Sejak menikah, tubuh saya semakin berisi. Lho kok bisa? Ya, tentu saja. Istri saya orang Aceh, tepatnya Lhokseumawe. Saya sangat beruntung berjodoh dengannya. Istri saya pandai sekali memasak, semalam sebelum saya menuliskan cerita ini, saya dibuatkan Mie Caleuk yang disebut sebagai spaghetti ala Aceh. Rasanya enak banget, saya sampai nambah dua piring yang membuat perut saya tambah maju beberapa centimeter. Sebelum saya menikah dengannya, tentu ada proses melamar. Saya bersama orang tua datang dari Jakarta menuju Lhokseumawe. Namun, begitu tiba di Banda Aceh saya tidak langsung kesana sebab kami ingin jalan – jalan keliling Banda Aceh terlebih dahulu. Kebetulan sekali di Banda Aceh saya ada teman, namanya Bang Zulfan, selama di Banda Aceh dialah yang menemani perjalanan kami. Setelah mengunjungi Monumen Kapal di Atap Rumah di Gampong (Desa) Lampulo. Oleh Bang Zulfan kami diajak menuju Rumah Makan di Blank yang berada di Jalan Kereta Api Lama Desa Santan, Kabupaten Aceh Besar. Rumah makan ini menyediakan berbagai menu masakan khas Aceh Besar. Wah seperti apa ya masakan khas Aceh Besar itu? Sebab masakan Aceh yang saya tahu paling sebatas Mie Aceh saja. Begitu tiba di di Blank kami langsung disambut oleh wangi aroma kari kambing yang menggugah selera. Kami pun langsung mengisi tempat lesehan dan memesan berbagai menu yang ada. Rumah makan ini berada di tepi sawah, itulah mengapa pemiliknya memberi nama di Blank untuk rumah makannya. Blank dalam bahasa Aceh artinya sawah. Selagi menunggu pesanan dimasak, kami menyaksikan hamparan sawah hijau yang luas serta pemandangan bukit barisan. Akhirnya pesanan kami terhidang lengkap di atas meja. Semuanya terlihat lezat. Yang pertama kali saya santab tentunya Kari Kambing yang sedari tadi wangi karinya bikin perut keroncongan. Harum kari (kuah beulangong) ini berasal dari racikan aneka bumbu dan rempah dan terasa istimewa karena ternyata tidak menggunakan santan seperti kuah kari lainnya, kari ini
Sejak menikah, tubuh saya semakin berisi. Lho kok bisa? Ya, tentu saja. Istri saya orang Aceh, tepatnya Lhokseumawe. Saya sangat beruntung berjodoh dengannya. Istri saya pandai sekali memasak, semalam sebelum saya menuliskan cerita ini, saya dibuatkan Mie Caleuk yang disebut sebagai spaghetti ala Aceh. Rasanya enak banget, saya sampai nambah dua piring yang membuat perut