Salah satu “ritual” yang selalu saya lakukan ketika pulang ke kampung halaman adalah makan sate Padang.
“haiyah, di Jakarta juga ada tur!” begitu kata teman saya kebanyakan
Tapi, makan Sate Padang di tempat asalnya rasanya lebih afdhol daripada makan Sate Padang yang ada di Ibukota walau secara garis besar lidah ini tetap berkata sama “enak”
Di pertengahan Agustus saya kembali pulang kampung dan tentunya saya kembali menjalankan “ritual” makan Sate Padang dan yang menjadi sasaran saya kali ini adalah Sate Bundo Batusangkar.
Sate Bundo Batusangkar berada di Jalan Air Camar, Aurduri, Padang Timur. Lokasinya gag jauh dari palang pintu kereta api Aurduri, berada di tepi jalan raya sehingga mudah sekali ditemukan.
Sore itu bersama bunda tercinta, kami hendak mencicipi rasa dari Sate Bundo yang direkomendasikan oleh Bang Rangga (CMO Jelajah Sumbar), katanya enak banget dan tamu – tamu private tour yang dipandu olehnya selalu dibawa kesana.
Bersama bunda, saya mudah sekali melewati seluk beluk jalan Aurduri. Ya, bunda saya pernah menghabiskan masa kecilnya di Aurduri jadi hafal banget.
Ternyata Sate Bundo tidak hanya menyajikan sate yang berbahan dasar daging saja. Disini ada juga sate lidah, sate usus dan sate lokan atau kerang sungai. Jadi bisa memilih sesuai dengan selera.
Kami memesan dua porsi sate daging, tak butuh waktu lama sate telah terhidang di atas piring plastik berlapis daun pisang. 6 tusuk sate dengan potongan daging besar tersaji di atas potongan ketupat berbalur kuah berwarna kuning kemerahan menggoda, diatasnya ditambah bawang goreng yang menambah sempurna wangi yang keluar dari seporsi sate ini.
Kuah sate padang tersaji dalam kondisi sangat panas, jadi selagi menunggu agak dingin bisa di foto – foto dulu. Nah, sudah gag panas lagi, sekarang saya icip – icip kuahnya yang menggenang di piring.
“ondeh mak, lamak bana” rasanya komplit banget, manis, asam, asin, juga pedas. Semua rasa saling mengisi, perpaduan yang komplit di lidah. Baru kuahnya sudah enak banget.
Sekarang saatnya menyantab potongan daging yang menancap di bilah – bilah lidi. Saat masuk ke mulut, rasa bumbu bakaran langsung menampakan karakternya. Dominasi gurih dan pedas rempah – rempah memenuhi lidah ini. Dagingnya empuk, mudah dikunyah, dengan kematangan yang pas, bumbunya meresah hingga ke sel – sel daging.
Menurut saya ini adalah Sate Padang terenak yang pernah saya cicipi. Kuahnya sedap, satenya enak dan yang pasti orang yang mengolah sate bundo ini begitu paham mengenai cita rasa yang sempurna.
Sate Bundo Aurduri ini buka mulai jam 2 siang dan tutup hingga malam hari atau saat tusuk sate sudah habis.
Harga seporsi Sate Bundo Rp 16.000, lebih mahal dari Sate Padang pada umumnya, bahnkan di Jakarta saja dengan harga yang sama sudah mendapatkan 10 tusuk sate. Tapi meski demikian harganya sebanding dengan rasa yang anda dapati. Dijamin!
Comments