Ngarai Sianok adalah salah satu hal yang membuat saya selalu merindukan Bukittinggi. Panoramanya yang amatlah elok terkenal sampai ke mancanegara, bahkan ia disetarakan dengan Grand Canyon di Amerika Serikat. Tapi kalau boleh diadu, saya yakin Ngarai Sianok lah yang menjadi pemenangnya. Dengan kesuburan alamnya, ia juga menjadi habitat bagi banyak flora dan fauna.
Secara administratif ia berada di Desa Sianok, Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Ngarai Sianok ialah bentangan alam yang terbentuk karena adanya pergerakan patahan bumi. Patahan tersebut memanjang dan berkelok – kelok dari selatan Ngarai Koto Gadang hingga ke Nagari Sianok Anam Suku dan berakhir di Palupuh. Ia memiliki kedalaman sekitar 100 meter dan panjang kurang lebih 15 kilometer dengan lebar 200 meter.
Patahan memanjang yang disebut sebagai Patahan Semangko ini membentuk dinding curam, tegak lurus dengan lembah dan aliran sungai yang oleh warga lokal disebut sebagai Batang Sianok.
Nama Sianok yang melekat pada ngarai ini berasal dari bahasa Minang yang artinya pendiam atau sunyi, sebab kawasan ini memiliki suasana yang tenang dan damai. Ditambah lagi dengan udaranya yang sejuk dan bersih. Bagi orang yang tinggal di perkotaan seperti saya, maka saat di berkunjung kesini saya akan menghirup udara sekuat – kuatnya dan membiarkan udara itu tersimpan sesaat di paru – paru saya.
Ngarai Sianok lebih sedap dipandang jika dilihat dari ketinggian. Salah satu tempat asik tersebut adalah Taman Panorama Bukittinggi. Untuk masuk ke obyek wisata ini tiap pengunjungnya dikenakan harga tiket masuk sebesar Rp 15 ribu.
Taman Panorama Bukittinggi paling asik dikunjungi saat pagi hari, karena pengunjung belum ramai dan jika cuaca cerah, kita bisa mendapatkan panorama Ngarai dengan latar Gunung Singgalang dan Marapi.
Namun, dilihat dari dekat sebenarnya juga tak kalah seru. Kita bisa turun ke dasar lembahnya, di tepi Sungai Batang Anok banyak pondok – pondok yang bisa dijadikan tempat untuk berleha – leha menikmati suasana.
Oh ya, disini juga ada kuliner yang sangat populer di kalangan wisatawan, sayang banget jika anda sudah turun kesini tapi tidak mencicipinya. Ia adalah Itiak Lado Hijau. Saking ramainya, biasanya setelah jam makan siang sudah tutup.
Atau kalau mau yang lebih milenial dan instagramable, kita bisa berkunjung ke Restoran Rumah Pohon Abdul. Tempat ini juga asik buat kulineran sekaligus memanjakan mata. Dijamin!
Tempat lainnya yang juga asik untuk dikunjungi ialah pematang Sawah Ngarai Sianok. Sebenarnya pematang tersebut ialah jalur irigasi yang mengalirkan air ke persawahan, dibuat agak lebar dan dibeton sehingga memudahkan petani berkendara. Namun sejak era instagram tempat ini justru digandrungi oleh muda – mudi yang mencari konten untuk diunggah.
Baca juga : Sawah Instagramable di Lembah Ngarai
Jika punya waktu dan tenaga lebih, lanjutkan perjalanan anda dengan trekking ke Janjang Saribu yang akan mengantarkan anda hingga ke Janjang Koto Gadang.
Tertarik untuk berkunjung kesana?
Biar lebih mudah ikuti saja Paket Tour Padang Bukittinggi bersama Jelajah Sumbar!
Comments