“4,5 juta mas” jawab seorang wanita penjaga Butik Batik Pesisir Failasuf setelah saya menanyakan perihal harga kemeja batik yang saya minati.
Saya terperanjat, itu artinya gaji saya sebagai engineer di Jakarta selama satu bulan hanya mampu untuk membeli dua kemeja batik disini.
“kalau desain yang baru memang mahal, mas. Kalau mau yang lebih murah ada diruang sebelah” kata wanita itu lagi
Ternyata kemeja batik yang dinilai “murah” disini harganya mulai dari Rp 350.000, tetap mahal bagi saya yang ketika datang ke Pekalongan baru saja kehilangan ATM dan hanya membawa uang yang hanya cukup untuk membeli tiket bus kembali ke Jakarta.
Namun meski saya mendapatkan kesempatan kesini kembali dengan membawa ATM berisikan total gaji setelah sebulan penuh bekerja, saya tetap akan berpikir ribuan kali untuk membelinya. Selalu terlintas dalam benak saya, mengapa batik tulis begitu mahal harganya?
Berkunjung ke Workshop Batik Pesisir Failasuf
Siang itu matahari bagai bola api yang menyemburkan panas di atas kepala. Kami baru saja tiba di depan butik Batik Pesisir Failasuf, kemudian melalui pengeras suara panitia meminta kami untuk segera memasuki Padepokan Pesisir yang merupakan workshop dari Batik Pesisir Failasuf.
Suasana asri nan hijau begitu terasa ketika memasuki area Padepokan Pesisir. Sebelum memulai acara selanjutnya kami disuguhkan makan siang terlebih dahulu.
Usai makan siang, ditemani oleh Pak Anto, kami diajak memasuki area yang disebut “Pranggok Pesisir” yang merupakan tempat pembuatan batik pesisir Failasuf.
Memahami Mahalnya Batik Tulis
Wangi aroma malam hinggap di indera penciuman begitu memasuki area Pranggok Pesisir. Disini kami melihat bagaimana proses batik tulis dikerjakan. Sepertinya dari sini saya akan memahami dan mengerti mengapa batik tulis bisa memiliki nilai jual yang sangat mahal?
Ternyata, proses pembuatan batik tulis melibatkan banyak orang dengan keahliannya masing – masing.
“proses batik tulis pada tahap awal ialah membuat desain batik (molani)” kata Pak Anto dengan semangat
Desain batik motif Petungkriyono, masih dibutuhkan 2-3 bulan lagi hingga akhirnya batik ini selesaiKemudian setelah pola batik selesai, pembatik akan memindahkan pola ke atas kain dan melukisnya dengan menggunakan canting, lalu menutup bagian – bagian yang tidak berwarna dengan lilin (malam), pewarnaan, nglorod (proses membilas atau meluruhkan lapisan malam), hingga mencuci dan kemudian menjemurnya hingga siap dipakai.
“sehelai kain ukuran 2,5 meter yang menampilkan suatu karya batik tulis membutuhkan waktu pembuatan hingga tiga bulan” terang Pak Anto
Proses pembuatan yang begitu lama tentunya menuntut kesabaran, ketelitian, dan cita rasa yang tinggi. Bagaimanapun, nilai batik akan meningkat bila pembatik mampu menghasilkan batik dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Tentunya hanya mereka yang memiliki jiwa seni yang tinggi yang mampu menjadi seniman batik.
Proses pembuatan batik tulis hingga selesai dan siap dipakai juga memiliki beberapa hambatan yang bahkan mengharuskan pembatik mengulangi pembuatannya dari awal. Misalnya pelukisan dengan lilin yang blobor akibat cairan lilin yang tidak pas kekentalannya. Atau bisa juga dikarenakan kegagalan saat proses pewarnaan. Jika sudah seperti itu tentunya pembatik akan mengalami kerugian seperti hilangnya lembaran kain berbahan sutera yang nilainya mencapai jutaan.
“Sebenarnya, nilai batik itu sampai tidak terhingga karena merupakan karya. Tetapi, secara sederhana, ada empat hal yang membuat kain batik itu mahal, yaitu bahan, teknik membatik, orisinal desain, dan pewarnaan” Jelas Pak Anto yang dengan sabar menjawab satu per satu pertanyaan dari peserta APNE 2017
Kunjungan sekilas melihat kesibukan yang ada di Pranggok Pesisir membuat saya sadar dan memahami bahwa Batik tulis merupakan karya seni dengan nilai tinggi yang memang wajar jika dijual dengan harga yang tinggi. Kita sebagai bangsa Indonesia harus bangga dengan seni batik khas Indonesia ini dan harus berusaha melestarikan seni batik tulis yang asli ini.
Comments