Perjalanan kami mulai dari Kota Padang, meski pagi itu cuaca bak suasana hati seorang jomblo yang teraniaya yaitu berupa langit yang diselimuti awan gelap sedikit berkabut dan turun gerimis sedikit – sedikit namun hal itu tak menjadikan semangat kami kendur.
Pak Mawardi, sopir bis dalam perjalanan ini membawa kami melewati Pantai Purus dimana ada Taman Iora dengan nametag PADANG. Kami sempat berhenti disini untuk mengambil foto tapi tidak semua yang keluar dari bis karena memang saat itu masih gerimis. Usai foto sebentar kami lanjutkan perjalanan.
Saat memasuki wilayah Padang Pariaman cuaca berubah menjadi seperti suasana hati seorang yang sedang kasmaran, cerah ceria.
Ditengah perjalanan menuju Lawang, kami singgah dahulu di tepi jalan dimana banyak yang menjual kue pinyaram, kue ini kalo di Jakarta dinamakan kue cucur dan memang dari bahan yang digunakan untuk membuat kue ini juga sama sehingga rasanya yang mirip lah.
Oke lanjut, lagi sambil icip – icip kue pinyaram di dalam bus.
Kami melintasi Lembah Anai dimana terdapat air terjun yang berada persis di tepi jalan, tadinya kami ingin berhenti disini namun karena tidak mendapatkan parkir jadinya lanjut terus deh.
Perjalanan ini tidak sepenuhnya lancar karena pada saat menuju Simpang Padang Luar terjadi kemacetan yang cukup panjang. Dengan bersabar akhirnya kami pun lepas dari kemacetan kemudian bus mengarah ke kiri menuju Lawang jika lurus maka ke arah Bukittinggi. Disini ada peserta lainnya yang ikut bergabung yaitu Stevi dan Fira.
Karena sudah memasuki jam makan siang, kami berhenti dahulu di rumah makan sekitar Koto Gadang. Usai makan siang lanjut lagi perjalanannya sembari mencari masjid untuk shalat Jum’at.
Shalat Jum’at selesai, alhamdulillah. Lanjut lagi deh ke arah Lawang, sempat berhenti di Kilang Tebu Pak Asrul yang unik karena menggunakan kerbau sebagai alat untuk membantu proses penggilingan tebu namun entah mengapa sepertinya teman – teman tidak tertarik untuk turun padahal jika yang dibawa adalah tamu – tamu dari luar Indonesia mereka akan sangat tertarik untuk melihat proses penggilingan tebu hingga akhirnya menjadi gula merah yang manisnya kayak kamu, iya kamu.
Tepat jam 2 siang sampailah kami di destinasi pertama, Lawang Adventure Park. Tujuan kami kesini adalah untuk melihat keindahan panorama Danau Maninjau dari ketinggian. Cuaca saat itu sangat bagus, terlihat birunya Danau Maninjau yang tenang sehingga muka airnya bak cermin yang memantulkan bayangan bukit – bukit yang memagarinya.
Disini kami berfoto bersama dengan latar Danau Maninjau, sungguh menyenangkan apalagi kalo fotonya pakai go-Pr* disertai tongsis, hehe..
Comments