Ketika melintasi Jalan Padang Bukittinggi, kita akan melewati Koto Baru yang berada di pelana antara Gunung Singgalang dan Gunung Marapi. Disini kita bisa melihat belasan kedai yang berjejer menjajakan penganan khas Minang yaitu Kue Bika.
Kue Bika Minang berbeda dengan Kue Bika Ambon dari Medan. Bika Ambon memiliki warna kuning dengan tekstur berlubang – lubang seperti sarang lebah sedangkan Bika Minang warnanya putih dengan tekstur dan bentuk layaknya kue serabi.
Selain itu, Bika Ambon diolah dengan cara dikukus sedangkan Bika Minang diolah dengan cara dibakar atau dipanggang.
Kue yang memiliki bahan dasar tepung beras dan kelapa ini, memiliki cita rasa asam manis di setiap gigitannya. Lebih nikmat lagi bila anda menyantapnya pada saat masih hangat, saat mencicipi sepotong kue bika ini, akan terasa kelembutan pada bagian dalamnya.
Salah satu kedai yang menjual bika di Koto Baru ialah Bika Talago. Kedai yang memiliki warna hijau dan kuning ini selalu ramai oleh pengunjung. Biasanya agent travel membawa tamu – tamunya ke kesini. Tentunya ada alasan tersendiri mengapa kedai ini yang menjadi pilihannya.
Bika Talago berada di tepi telaga, dari kedai ini pengunjung bisa menyaksikan puncak Gunung Marapi dan Singgalang. Jadi tempatnya memang pas banget dengan yang dijualnya. Suasana dingin terobati dengan hangatnya kue bika.
Baca juga : Kue Pinyaram, Kue Cucur Ala Sumbar
Uda Hengki pemilik Bika Talago menceritakan bahwa ia memulai usahanya pertama kali pada tahun 1992, ketika itu namanya kedai Bika Koto Baru. Kemudian di tahun 1998, ia pindah ke tempatnya yang saat ini dan mengubah nama usanya menjadi Bika Talago.
Sepotong kue bika disini dijual dengan harga Rp 3,000, murah banget kan? Dan pastinya satu saja tidak akan cukup. Tersedia dua varian rasa yaitu original dan pisang. Keduanya sama – sama enak, dijamin!
Untuk minumnya biar gag seret, biasanya di depan kedai ada seorang ibu yang menjual Aia Aka. Ada dua rasa, manis dan asam. Ini juga patut untuk dicoba!
Comments