Jelajah Bayang Pesisir Selatan
Kecamatan Bayang

Salah satu wilayah di Kabupaten Pesisir Selatan yang cukup banyak menyimpan potensi wisata adalah Kecamatan Bayang. Kecamatan ini berada sekitar 75 Km dari Kota Padang ke arah selatan atau tepatnya setelah Kecamatan Koto XI Tarusan.

Saya pertama kali mengenal Bayang dari berbagai akun instagram yang bertemakan wisata Sumbar. Ketika itu ada sebuah bukit yang sedang booming dikalangan pecinta alam Sumbar, Bukit Bendera namanya.

Rasa penasaran pun membuat saya tergerak untuk mengunjungi Bayang. Dengan sepeda motor saya menuju ke Bayang melewati Jalan Padang Painan.

Tiba di pertigaan Pasar Baru terdapat sebuah penunjuk jalan, ke kiri menuju Bayang sedangkan jika mengambil lurus menuju Painan, Ibukota Kabupaten Pesisir Selatan.

HIngga saat saya menulis ini, saya sudah mengunjungi tanah kelahiran Pahlawan Nasional Ilyas Ya’kub ini sebanyak tiga kali. Dari kunjungan saya tersebut, setidaknya ada 3 destinasi wisata yang bisa anda kunjungi di Kecamatan Bayang yaitu

  1. Bukit Bendera

Bukit Bendera berada di daerah Lubuk Pasing, Nagari Talaok, Kecamatan Bayang. Dari pertigaan Pasar Baru sekitar 10 Km lagi. Jika datang dari arah Pasar Baru bukit ini berada di sisi kanan jalan. Keberadaannya sangat mudah ditemui, dari jauh pun sudah dapat ditandai dengan adanya bendera merah putih berukuran besar yang berkibar di puncak bukit.

Tidak ada tiket masuk untuk mendaki bukit ini, tiap pengunjung hanya dikenakan uang parkir kendaraan sebesar Rp 2.000 yang dibayar secara langsung pada saat kita melapor kepada petugas sebelum mendaki.

Bukit Bendera memiliki ketinggian puncak sekitar 400 mdpl. Jalurnya sangat bersahabat dan cocok untuk pendaki pemula, dengan berjalan santai kita bisa tiba di puncak bukit ini sekitar 15 – 30 menit.

Bukit Bendera Bayang
Puncak Bukit Bendera Bayang

 

Puncak bukit ini ditandai dengan sebuah tiang bendera dimana berkibar bendera merah putih berukuran besar. Selain itu yang menjadikan bukit ini dikunjungi banyak orang adalah viewing platform yang menggantung di sebuah pohon. Sayang viewing platform disini sangat minim fasilitasnya dan tanpa alat pengaman.

 

Baca Juga : Ini Dia Kalibiru Ala Pesisir Selatan

Bukit Bendera Bayang, Kalibiru Ala Pesisir Selatan Sumbar

  1. Air Terjun Bayang Sani

Air Terjun Bayang Sani merupakan air terjun terbesar di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan. Air terjun ini berada di Kampung Koto Baru, berdekatan dengan objek wisata Jembatan Akar.

Tiket masuk Air Terjun Bayang Sani hanya Rp 5.000 saja, dari tempat parkir cukup berjalan sebentar saja anda sudah menemui air terjun yang dulu memiliki nama Walakum ini.

Keberadaan warung – warung penjaja makanan di bawah air terjun cukup mengganggu pemandangan,padahal air terjun ini sebenarnya cantik, belum lagi sampah – sampah sisa bungkus makanan cukup banyak bertebaran.

Air Terjun Bayang Sani tingkat pertama

Jika tidak suka keramaian, anda bisa beralih menuju air terjun tingkat kedua. Tepat di sebelah area parkir sepeda motor terdapat jalur menuju kesana. Dengan 15 menit berjalan santai, anda akan menemukan sebuah air terjun dengan debit airnya yang deras setingi 15 meter.

Air Terjung Bayang Sani
Air Terjun Bayang Sani tingkat kedua, suasananya lebih asri

Berbeda dengan air terjun yang pertama yang ramai, disini masih terasa sangat alami, belum banyak orang yang berkunjung.

Baca Juga : Air Terjun Bayang Sani, Air Terjun Terbesar di Kabupaten Pesisir Selatan

Air Terjun Bayang Sani, Air Terjun Terbesar di Kabupaten Pesisir Selatan

 

  1. Jembatan Akar Bayang

Jembatan Akar Bayang, objek wisata yang satu ini sudah lama dikenal oleh banyak orang lain. Jembatan yang menjadi penghubung antara Kampung Puluik – puluik dan Kampung Lubuk Silau ini memiliki keunikan karena dibuat dari akar dua pohon yang saling berseberangan.

Jembatan Akar
Jembatan Akar menghubungkan antara Kampung Puluik – puluik dengan Kampung Lubuk Silau

Jembatan ini memiliki panjang 15 meter dan tingginya berada 10 meter dari muka air sungai. Karena telah  berusia lebih dari 100 tahun maka tiap wisatawan yang hendak menyeberang melalui jembatan yang dibangun oleh Fatih Sokan ini dibatasi maksimal 5 orang.

Baca Juga : Jembatan Akar Ga Cuma Ada di Baduy

Jembatan Akar Ga Cuma Ada di Baduy

About Author

client-photo-1
M. Catur Nugraha
Masih bekerja sebagai Naval Architect Engineer di salah satu perusahaan multinasional yang bergerak di bidang konstruksi bangunan lepas pantai sejak tahun 2012. Kecintaan kepada kampung halamannya membuat ia memutuskan untuk mendirikan Jelajah Sumbar dengan tujuan memperkenalkan keindahan Bumi Ranah Minang ke khalayak ramai dan mengajaknya untuk berkunjung ke Sumbar. Ia sangat menyukai traveling. Perjalanan yang paling ia senangi antara lain mendaki gunung, trekking ke air terjun, dan berkemah di pulau – pulau kecil. Ia juga gemar menuliskan cerita perjalanannya dan memotret obyek yang ditemuinya. Cita – citanya : menjadikan Sumatera Barat dan Wisata Padang sebagai salah satu destinasi pilihan favorit bagi wisatawan lokal maupun wisatawan Internasional.

Comments

March 27, 2017
eh itu jembatan akarnya sering banget masuk ke beberapa media kan ya? btw, saya selalu penasaran sama sumbar.. belum sempat jelajah :(
sastri
March 10, 2019
Ayo jelajahi Sumbar, di kabupaten Pesisir Selatan bukan hanya Kecamatan Bayang yang indah untuk dijelajahi, tapi juga ada kecamatan lain seperti Kambang yang merupakan bagian dari wilayah TNKS (Taman NAsional Kerincil Seblat. JIka Anda beruntung dapat melihat jejak harimau Sumatra yang masih berkeliaran di wilayah TNKS yang masuk wiayah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar. Ada juga Mandeh yang lagi naik daun sebelum masuk ke wilayah pedalaman. Pokoknya nggak rugi deh. Dulu aku beruntung tahun 80-an aku masih nemu harimau tidur di jalan raya Padang ke Pesisir Selatan tepatnya di Bukit Lampu. juga ada jembatan lebah yang menjadikan pinggiran bawah jembatan sebagai tempat dia bersarang dan ukurannya sebesar diameter 1 meter berderet seperti love yang terbalik. keren banget. Tapi sekarang hilang karena ada jembatan pengganti.
March 27, 2017
Saya penasaran dengan cerita jembatan akar tersebut. adakah yang bisa mengisahkan mengapa bisa terbentuk sampai begitu ya? alamiah atau memang ada unsur manusia?
March 29, 2017
Dari kisah yang pernah saya dapat, katanya kedua pohon itu ditanam secara bersamaan. Waktu demi waktu pohon beringin yang ditanam mulai membesar, akarnya yang menjuntai ke air sedikit demi sedikit dililitkan oleh Fakih Sokan. Tak terasa akar pohon beringin tersebut telah menyatu satu sama lainnya dengan kuat dan menjadi jembatan akar yang hingga saat ini masih dipergunakan dengan baik. Menurut cerita, waktu yang dibutuhkan untuk membuat jembatan akar ini adalah 25 tahun!
March 27, 2017
Pengeeen banget bisa ke jembatan akar itu. tapi ke sumbar pun saya belum pernah Uda
March 30, 2017
Ah Sumbar, salah satu daerah di Sumatera yang pengen banget saya datangi kapan ya bisa ke sana? cari kerjaan di sana dulu ah hahaha
April 3, 2017
Kalau sudah ada niat, pasti ada jalan, bang :D

Leave a Reply

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.