Bukittinggi, kota kecil yang berada di dataran tinggi Sumatera Barat. Meski luasnya hanya sekitar 25 km2, tapi kota yang pernah menjadi pusat pemerintah darurat Republik Indonesia ini, punya banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi. Sehingga menjelmalah kota ini sebagai Kota Wisata. Banyak hotel yang siap menampung wisatawan yang datang ke kota kelahiran Bung Hatta, salah satunya adalah Hotel Mersi Bukittinggi.
Biasanya jika saya berkunjung ke Bukittinggi, maka saya akan menginap di Kantor Jelajah Sumbar. Tapi berhubung kunjungan saya kali ini bersama anak dan istri, gengsi juga kalau harus nginap di kantor. Saya pun mengajaknya untuk menginap di Hotel Mersi Bukittinggi.
Mengapa Memilih Hotel Mersi?
Hotel Mersi Bukittinggi merupakan salah satu hotel bintang dua yang ada di Bukittinggi. Dibandingkan hotel lainnya dengan kelas yang sama, hotel ini terbilang yang paling muda, selain itu harganya pun bisa dikatakan yang paling murah.
Soal lokasi emang rada gag enak, sebab ia berada di tengah – tengah tanjakan Jalan Tuanku Nan Renceh. Tapi itu bukan masalah buat kami yang masih muda (walau saat ini saya lebih sering dipanggil pak, dibanding dipanggil mas atau uda)
Selain alasan diatas, karena Hotel Mersi ini memiliki catatan historis dengan Jelajah Sumbar. Ia menjadi hotel di Bukittinggi pertama yang memberikan corporate rate kepada kami. Ketika itu sebagai Tour and Travel baru, kami masih dipandang sebelah mata, minta corporate rate tak diacuhkan, hiks. Terima kasih Hotel Mersi, khususnya Ibu Merry atas kerja sama yang telah terjalin selama ini.
Review Hotel
Setelah puas Malala keliling Bukitinggi dengan mengunjungi Taman Panorama dan kulineran di Pasar Lereng tepatnya Los Lambuang. Kami beranjak menuju Hotel Mersi.
Baca juga kaka : Taman Panorama Bukittinggi
Kami Go show aja, gag perlu pesan online, kan punya corporate rate, hehe..
Setelah check in, kami diberi kunci kamar di lantai 3. Ternyata kunci hotel ini masih manual, belum kartu elektronik seperti hotel bintang lain.
Hotel Mersi Bukittinggi memiliki 4 kelas kamar yaitu Superior, Deluxe, Grand Deluxe dan Mersi Suite. Yang paling murah tentunya kelas superior, itulah kelas yang kami ambil untuk menginap semalam.
Meski menjadi kelas dengan harga yang paling murah, tapi ga murahan kok. Kamarnya luas, Kasur, bed cover, dan selimutnya bersih dan tersedia handuk beserta toiletries-nya juga. Pendingin udara juga bekerja dengan baik. Selain itu tersedia juga ketel pemanas air lengkap dengan cangkir, teh, kopi dan gula.
Kamar yang kami tempati semakin terasa spesial karena menghadap langsung ke panorama Gunung Singgalang. By the way, Mersi sendiri merupakan akronim dari Merapi Singgalang.
Hotel Mersi Bukittinggi dibangun 4 lantai, memiliki fasilitas 46 kamar tidur dengan rincian, lantai 1 sebanyak 7 kamar superior, lantai 2 sebanyak 6 kamar deluxe dan 8 superior.
Sedangkan di lantai 3 sebanyak 1 kamar suite, 5 grand deluxe dan 8 superior. Di lantai 4 sebanyak 2 kamar deluxe dan 8 superior. Di samping itu di lantai 4 terdapat kafe rooftop dimana kita bisa menyaksikan panorama kota Bukittinggi beserta Gunung Singgalang dan Marapi. Sayangnya karena keasikan nongkrong di kafe-nya Novotel (nginap di Mersi, nongkrong di Novotel, gaya betul yak?) membuat kami kehilangan momen untuk menikmati suasana di kafe rooftop-nya Mersi ini di malam hari.
Untuk menu sarapannya standar aja, gag ada yang istimewa. Kami cuma makan sedikit, karena mau menikmati sarapan di Pical Ayang
Baca Juga kaka : Sarapan Pagi Enak dan Murah di Bukittinggi, Datangi Pical Ayang
Harga Publish Rate Hotel Mersi Bukittinggi
Mersi Suite Rp 850.000
Grand Deluxe Rp 750.000
Superior Rp 550.000
Extra Bed Rp 200.000
Harga di atas merupakan harga publish rate atau harga yang ditujukan kepada konsumen yang melakukan go show. Jika anda memesan kamar kepada Jelajah Sumbar, maka anda akan mendapatkan harga spesial lho!
Info Hotel Mersi lebih lengkap bisa kunjungi website di bawah ini
Comments