Lembah Harau di Sumatera Barat selain dikenal dengan panorama tebing – tebing tinggi indah berwarna – warni ternyata juga banyak keindahan air terjun baik itu yang terlihat jelas di depan mata maupun yang tersembunyi di balik rimbunnya hutan.
Lembah Harau sendiri terdiri dari tiga kawasan yaitu Resort Aka Barayun, Resort Rimbo Piobang dan Resort Sarasah Bunta. Nah, di cerita kali ini saya akan bahas Resort Sarasah Bunta.
Di Resort Sarasah Bunta terdapat banyak air terjun diantaranya adalah Sarasah Bunta, Sarasah Aie Luluih, Sarasah Murai dan yang paling jauh adalah Sarasah Aie Angek. Sarasah Bunta, Aie Angek dan Murai sangat menjadi tempat favorit bagi para wisatawan karena air terjun – air terjun ini sangat mudah dicapai terlebih saat kedatangan saya yang keempat kalinya disini sudah terdapat jalan setapak yang terbuat dari cor beton.
Sarasah Aie Angek, diantara air terjun yang berada di Resort Sarasah Bunta, air terjun inilah yang paling jarang dikunjungi oleh wisatawan. Alasannya karena air terjun yang satu ini berada tersembunyi di balik hutan. Untuk menuju ke Sarasah Aie Angek dibutuhkan effort lebih karena yang medan yang harus dilalui cukup menantang yaitu jalur setapak yang dipenuhi dengan daun – daun yang jatuh dan telah lapuk, selain itu juga kita harus melewati sungai kecil yang nantinya ujung dari sungai ini adalah kaki dari Air Terjun Sarasah Aie Angek.
Saya pernah kesana pada kunjungan saya yang kedua atau tepatnya di bulan Desember 2015. Berkunjung ke Lembah Harau memang asiknya ketika musim hujan karena akan banyak air terjun yang terlihat.
Saat menuju Sarasah Aie Angek saya ditemani oleh Willy, kemenakan dari Pak Sudirman, seorang bapak paruh baya yang berjumpa dengan saya di masjid malam hari sebelumnya dan berbaik hati untuk menyediakan kamar di rumahnya sebagai tempat saya beristirahat.
“Sarasah Aie Angek ko masih jarang urang yang pai kasinan, beko kita lewat banda ketek, bang” kata Willy mantab dengan bahasa Minangnya yang fasih. Kira – kira artinya “Sarasah (Air terjun) Aie Angek ini masih jarang orang yang pergi kesana, nanti kita lewat sungai kecil, bang”
Rasanya menarik sekali dengan sedikit penjelasan tentang Sarasah Aie Angek ini. Dari tempat parkir kami memulai perjalanan trekking ini dengan melewati jalur yang sudah tertupi semak setinggi orang dewasa. Setelah semak kami mulai memasuki hutan yang ketika itu keadaannya sangat lembab. Perjalanan semakin seru karena mulai melewati sungai kecil seperti yang dikatakan Willy sebelum mulai trekking tadi. Air sungai ini terasa sangat dingin.
“airnya kok dingin, kenapa gag hangat? Kan namanya Aie Angek” Tanya saya penasaran
“Ini namanya aja yang Aie Angek, bang. Airnya tetap dingin” jawab Willy sambil tertawa
Tidak ada jalur lain selain Sungai kecil dangkal ini, sehingga saya harus ekstra hati – hati karena sangat licin selain itu terdapat beberapa hambatan seperti batang – batang pohon yang tumbang juga batu berukuran besar yang harus dilewati dan itu tidak mudah!
Kami pun tiba di ujung perjalanan. Tepat di hadapan saya adalah Sarasah Aie Angek yang airnya terjun dengan deras, keberadaannya yang tersembunyi membuat air terjun ini terlihat eksotis. Dan tentunya rasa lelah setelah trekking terobati.
Selesai kah perjalanan sampai di Sarasah Aie Angek? Tentu tidak, masih ada lagi air terjun rahasia di Lembah Harau yang akan saya dan Willy kunjungi. To be continue ya.
Comments