Usai shalat zuhur, kami kembali melanjutkan perjalanan menuju Ngalau Posuak yang berada di Jorong Taratak Batuang Nagari Padang Laweh, Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung. Jaraknya sekitar 15 Km dari kota Muaro Sijunjung. Butuh 30 menit perjalanan untuk ke titik awal pendakian dan sangat disarankan menggunakan kendaraan roda dua karena nantinya akan melewati jembatan gantung dengan
Kami kembali menuju jalan Nagari Silokek yang berada di tepi Sungai Batang Kuantan. Ada kejadian lucu disini, ketika Bojeng melewati turunan tajam dengan kecepatan tinggi membuat Ryan yang berada dibelakangnya terhempas hingga bagian belakang celananya robek “he alah, abang ko kancang bana baok honda-nyo, robek lo sarawa awak, ondeh taibo awak (Abang ini kencang sekali
Dalam bahasa Minang, Ngalau adalah sebutan untuk sebuah goa. Nama yang mengikuti sebuah ngalau biasanya berdasarkan dari apa yang ada di dalam goa tersebut. Misalnya Ngalau Indah di Payakumbuh, dikatakan indah karena goa ini sudah terkelola dengan baik oleh pemerintah setempat. Ngalau Basurek, dinamakan basurek karena di dalam goa tersebut terdapat tulisan – tulisan. Begitu
“Sijunjung? Hemm.. apa yang mau kamu cari disana? Itu kota mati! Wisata tidak ada, jauh dari mana – mana, tidak ada yang menarik disana!” ujar seorang pria paruh baya kepada saya ketika saya hendak mengatakan ingin mengunjungi Sijunjung. Saya tidak sepenuhnya yakin dengan ucapan bapak itu, bagi saya tiap tempat pasti memiliki keindahan tersendri yang
Kami tiba di Kota Muaro Sijunjung ketika matahari akan tenggelam di barat sana. Bojeng mempersilahkan kami duduk di kedai warung kopi tempat biasa ia nongkrong, berkumpul bersama teman – temannya sembari ngopi dan menghisap rokok. Disana sudah ada tiga teman Bojeng lainnya yang sudah tiba di Muaro Sijunjung sebelum kami. Dua diantaranya berasal dari Pariaman