Hari terakhir liburan di Padang, saya mengajak istri dan anak menuju sebuah pulau kecil dengan luas sekitar 16,9 hektar yang berada di sebelah selatan Kota Padang. Pulau itu namanya Pulau Pasumpahan .
Secara administratif, Pulau Pasumpahan berada di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Sumatera Barat. Kalau diukur dari pusat Kota Padang, jaraknya sekitar 20an kilometer.
Pulau Pasumpahan merupakan salah satu pulau yang menjadi destinasi Wisata Pulau Sumbar di antara gugusan pulau lainnya.
Menurut saya, ada dua cara menuju Pulau Pasumpahan
- Cara Mudah
Cara ini ditujukan bagi mereka yang ingin mudah dan gak suka dengan hal – hal yang ribet, pokoknya maunya yang praktis – praktis aja.
Caranya adalah dengan mengikuti Open Trip yang banyak disediakan oleh berbagai operator yang berada di Bungus. Harga Open Trip ke Pulau Pasumpahan biasanya mulai dari Rp 250 ribu per orangnya. Harga ini sudah termasuk kapal wisata antar jemput dari Bungus ke Pulau Pasumpahan, tiket masuk ke pulau, makan siang dan alat snokeling.
Jika dirasa cara pertama ini cukup menguras kantong terutama bagi kalian yang masuk golongan sobat misqueen, maka kalian harus menggunakan cara yang kedua yakni cara murah.
- Cara Murah
Sebelum tahun 2019, cara murah ini agak sulit untuk dilakukan karena jalan menuju kampung Sungai Pisang yang menjadi titik awal pemberangkatan berupa jalan tanah berbatu dengan kontur naik turun serta berkelok – kelok.
Untunglah, kawasan Mandeh di Pesisir Selatan oleh Pemerintah ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Sebab sejak ditetapkan menjadi KSPN, Pemerintah berusaha agar wisatawan semakin banyak yang datang ke Mandeh, salah satunya ialah dengan membangun jalan baru yang menghubungkan antara Padang dan Mandeh.
Jalan baru ini terbentang sepanjang 41 kilometer dan dapat mempersingkat waktu perjalanan dari Padang ke Mandeh. Jalan ini pun melalui wilayah Sungai Pisang, jadi sekarang kalau mau ke Sungai Pisang itu mudah dan cepat.
Kalau dulu dari Padang ke Sungai Pisang butuh waktu sekitar 1,5 jam, sekarang cukup dengan 30 menit saja sudah sampai.
Tiba di Sungai Pisang, banyak orang yang menyediakan jasa kapal wisata. Salah satu penyedia jasa yang populer dikalangan backpacker Padang adalah Ayah Ali. Ayah Ali ini memiliki tiga kapal yang dinamakan Ridho Ilahi 1,2 dan 3. Selain itu yang membuat nyaman dengan Ayah Ali adalah ia menyediakan lapau (warung) tempat kita bisa beristirahat sembari menonton TV layar datar yang tersambungan dengan layanan TV berbayar. Disini juga tersedia tempat untuk parkir motor. Pokoknya layanan Ayah Ali ini paling prima deh dibanding lainnya.
Oh ya, biaya menuju Pulau Pasumpahan ialah Rp 35 ribu pulang pergi, belum termasuk tike masuk ke pulau.
Main ke Pulau Pasumpahan
Kali ini kami memilih cara yang kedua.
Sore itu dengan mengendarai sepeda motor kami menuju Sungai Pisang. Tiba disana, langsung ke tempat Ayah Ali yang sebelumnya pernah saya sambangi tahun 2016 lalu. Meski sudah 3 tahun berlalu, Ayah Ali dan istrinya masih mengenali saya.
“wah sekarang sudah bawa istri dan anak ya” kata Ibu Ali menyambut kedatangan saya
“Nak, Catur mau kemana?” tanya Ibu Ali
“Pulau Pasumpahan, main sebentar aja” jawab saya
“tunggu sebentar ya, lagi ngumpulin anak – anaknya dulu”
Tak menunggu waktu lama, kami berangkat menuju Pulau Pasumpahan bersama rombongan backpacker dari Padang yang ingin ke kemping di Pulau Pamutusan.
Pulau Pasumpahan itu dekat banget dari Sungai Pisang, dengan kapal bermesinkan 30 PK bisa ditempuh hanya dalam waktu 10 – 15 menit.
Tiba di dermaga, kami pun turun dan ingin segera mengajak Fawwaz bermain pasir dan air.
Sementara kapal yang dibawa oleh Bang Arif itu melanjutkan perjalanannya ke Pulau Pamutusan. Sebelumnya saya sudah menyampaikan pesan untuk menjemput kembali jam 17.00
Untuk masuk ke Pulau Pasumpahan, kami harus membayar sebesar Rp 15 ribu kepada penjaga. Kalau mau kemping disini juga bisa, cukup bayar Rp 25 ribu per orangnya.
Kedatangan kami di hari kerja membuat suasana Pulau Pasumpahan cukup sepi, tapi suasana inilah yang memang kami cari.
Pasir putih halus begitu memanjakan telapak kaki ini. Hanny asik bermain ayunan, sementara saya menjaga Fawwaz yang bermain air dengan mencipuk – cipuk kan kedua telapak tangannya di permukaan air, kemudian berpindah ke tempat lainnya untuk melakukan hal yang sama.
Oh ya, kalau bermain di pantai Pulau Pasumpahan harus sedikit hati – hati, sebab disini banyak ditemukan ubur – ubur yang bikin gatal jika tersengat olehnya.
Hari semakin sore, setelah mandiin dan mengganti baju Fawwaz, kami menuju ke dermaga, menunggu untuk dijemput.
Kapal yang dibawa Bang Arif datang, tapi sudah penuh. Kami menunggu kapal Ridho Ilahi lainnya, untung gag lama nunggunya. Sebab kami tidak mau kemalaman dijalan saat kembali ke Padang.
Ya itulah cerita perjalanan singkat kami saat mengunjungi Pulau Pasumpahan, kalau gag salah kami hanya 1,5 jam saja disana. Sebab esok harinya kami akan kembali ke Jakarta. Kembali ke penjara bernama rutinitas.
Comments