Pada liburan lebaran tahun 2015, atau 5 tahun yang lalu (saat saya menulis cerita ini). Saya bersama Bang Tri, mengunjungi Los Lambuang yang ada di Pasar Lereng. Saat menuju kesana, tepatnya di tangga pehubung antara Pasar Atas dan Pasar Lereng, saya bertemu dengan seorang nenek yang membawa nampan berisikan permen berwarna coklat kehitaman serta terigu.

Sore menjelang, saat orang – orang yang bekerja di perkantoran maupun di pasar mulai pulang ke rumahnya masing – masing. Saat itulah Bang Dendy mulai menggelar lapak bersama ayahnya tepat di bawah Janjang Ampek Puluah. Mereka adalah salah satu penjual Aia Aka di Bukittinggi. Minuman tradisional khas Bukittinggi ini juga biasa dikenal dengan sebutan Ubek

NPM adalah akronim dari Naikilah Perusahaan Minang, ia adalah Perusahaan Otobus yang berasal dari Padang Panjang, Sumatera Barat. Salah satu rute yang dimiliki oleh PO NPM adalah Padang – Medan PP. Nah, pada tulisan ini saya akan menceritakan perjalanannya. Awalnya saya tidak mengira akan melakukan perjalanan dari Padang ke Medan dengan menggunakan bus. Biasanya kalau

Setelah mencicipi kue mangkuak santan di Nagari Sianok Anam Suku. Kami melanjutkan perjalanan menuju Malalak tepatnya ke sebuah lapau nasi yang memiliki minuman andalan yaitu Kopi Tatungkuik. Baca juga : Nikmatnya Mencicipi Kue Legend dari Nagari Sianok Bang Rangga kembali memimpin perjalanan. Kami telah meninggalkan wilayah Nagari Sianok Anam Suku dan kini mulai memasuki nagari

Pagi itu cuaca tidak begitu cerah, barisan awan masih menutup sebagian dari langit. Sehari sebelumnya hujan mengguyur Kota Bukittinggi. Saya kembali datang di Bukittinggi di akhir September yang basah. Kedatangan saya kesini tentu saja untuk melepas rindu bersama Agus dan Bang Rangga. Kalau kami sudah berkumpul, biasanya kami selalu merencanakan sebuah perjalanan. Apakah itu berkunjung