“I want to pray at grand mosque, Catur” kata Mr. Friedland di tengah perjalanan dari Bukittinggi menuju Kota Padang. Kami pun memenuhi keinginannya. Usai makan siang di Pondok Ikan Bakar Khatib Sulaiman, kami beranjak menuju Masjid Raya Sumatera Barat yang berada di Jalan Khatib Sulaiman. 10 menit kemudian kami tiba di area parkir masjid, menepikan

Ajakan untuk Padang City Tour ternyata lebih menarik perhatian ketimbang mengunjungi Puncak Lawang bagi pasangan Friedland asal Florida yang menjadi tamu kami weekend itu.  Kami beranjak dari Bukittinggi jam 08.30 dan tiba di Kota Padang 3 jam kemudian atau tepat pada saat waktu makan siang. Kami menepikan kendaraan kami di salah satu rumah makan yang

Satu hal yang menjadi kebiasaan dari orang Indonesia saat bepergian adalah mencari oleh – oleh untuk dibawa pulang ke tempat asalnya. Di Kota Bukittinggi, oleh – oleh yang biasa dicari wisatawan ialah keripik sanjai. Di kota yang pernah menjadi ibukota pada masa Pemerintah Darurat Republik Indonesia ini banyak pusat oleh – oleh yang menyediakan beraneka

Kota – kota di Indonesia yang memperhatikan perkembangan pariwisata telah membangun taman – taman kota yang tematik dan indah sehingga mendatangkan pengunjung untuk datang kesana. Seolah tidak mau ketinggalan dengan perkembangan taman di kota lainnya seperti Jakarta dan Bandung, Kota Padang pun kini memiliki taman yang dibuat untuk warga dan kini menjadi salah satu ikon

Kabut pekat turun mengaburkan pandangan di tengah perjalanan kami menuju Bukittinggi. Tepatnya ketika kami sedang melintas di Jalan Simpang Aia Angek Koto Baru – Padang Panjang Bukittinggi. Suasana dalam mobil terasa lebih dingin membuat kami memilih untuk menghentikan perjalanan di sebuah Pondok Lawang dan Kawa Daun Pak Pangeran. Udara dingin langsung membekap tubuh tatkala kami