Sekilas Info Taman Nasional Way Kambas
Taman Nasional Way Kambas adalah Taman Nasional di Pulau Sumatra yang paling mudah dicapai dari Jakarta karena berada di ujung selatan Sumatra sehingga diantara Taman Nasional yang ada di Pulau Sumatera lainnya, Way Kambas lah yang paling dekat dari ibukota. Taman Nasional Way Kambas merupakan Taman Nasional pertama dan tertua di Indonesia.
Way Kambas didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1937, waktu itu statusnya adalah sebagai Suaka Margasatwa kemudian pada 1 April 1989 melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.333/Kpts-II/89 kawasan ini ditetapkan sebagai Taman Nasional dengan luas 130.000 ha yang 60% dari luas kawasan ini adalah berupa rawa, belukar dan bekas perladangan. Saat ini diyakini ada sekitar 200 gajah Sumatra (Elephas maximus sumatrenensis) di sekitar Taman Nasional Way Kambas.
Kunjungan saya ke kawasan Taman Nasional Way Kambas ini pada bulan Oktober 2016 lalu. Rasanya monoton jika waktu liburan hanya berkisar antara laut dan gunung, apalagi gunung yang saat ini tak ubahnya pasar malam yang selalu ramai terutama di akhir pekan.
Kini, entah mulai darimana saya jatuh cinta kepada kawasan – kawasan di Indonesia yang ditetapkan sebagai Taman Nasional dan dari sekarang hingga seterusnya saya bercita – cita untuk bisa mengunjungi seluruh Taman Nasional yang ada di negeri ini kemudian menuangkan pengalaman saya di tiap kunjungan ke dalam tulisan. Dan, Taman Nasional Way Kambas lah yang menjadi Taman Nasional yang saya kunjungi pertama kali demi menuntaskan mimpi ini. Cerita perjalanan saat berkunjung ke Taman Nasional Way Kambas bisa dibaca disini ya.
Hal Menarik di Taman Nasional Way Kambas
Banyak kegiatan menarik yang bisa dilakukan saat berkunjung ke Taman Nasional Way Kambas salah satunya adalah bercengkerama dengan para gajah di tempat pelatihan. Disini kita diperkenankan untuk mendekatkan diri bersama hewan berbelalai ini seperti menyentuhnya, memberinya makan. Namun, saat melakukan hal ini tentunya anda harus senantiasa berdampingan dengan pawang gajah.
Bagi anda yang membawa anak – anak bisa menghiburnya dengan memberikan kesempatan menunggangi gajah, tiap orangnya dikenakan biaya Rp 20.000, atau bagi yang suka berpetualang, anda bisa melakukan aktivitas menungga gajah bersama pawangnya memasuki area hutan. Untuk melakukan hal seru ini biasanya pawang gajah menawarkan harga mulai dari Rp 150.000 per orang, harga yang terbilang lumayan tapi sebanding dengan sensasinya.
Sore hari anda bisa menyaksikan atraksi para gajah bermain bola atau melihat pawang berlatih menjinakkan dan melatih gajah.
Cara Menuju Taman Nasional Way Kambas
Taman Nasional Way Kambas dapat dicapai dengan beberapa cara, antara lain :
Via Transportasi udara :
- Dari Jakarta melalui Bandara Soekarna Hatta atau Halim Perdana Kusuma menuju Bandara Radin Inten II Lampung. Penerbangan ditempuh selama 30 menit. Adapun maskapai yang melayani rute ini diantaranya Lion Air, Sriwijaya Air, Nam Air, Wings Air, dan Garuda Indonesia. Harga termurah untuk rute ini mulai dari Rp 275.000
- Dari Bandara Radin Inten II, menuju Labuan Ratulama (Way Jepara) dengan menggunakan kendaraan umum selama 1,5 jam, melalui Kota Metro. Turun di Desa Gajah Batu kemudian dilanjutkan dengan menggunakan ojek menuju Way Kanan yang merupakan pintu masuk Taman Nasional Way Kambas. Dari pintu masuk Taman Nasional ke Pusat Latihan Gajah masih ada jarak sekitar 10 Km lagi.
- Jika anda menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa mobil dari Bandara Radin Inten II dapat langsung ke pintu gerbang Taman Nasional Way Kambas di Way Kanan.
Via darat dan penyeberangan laut
- Dari terminal bus antarkota seperti Terminal Kampung Rambutan, Terminal Kalideres, Jakarta menuju Pelabuhan Merak dengan menggunakan bus yang ditempuh selama 2 – 3,5 jam. PO Bus yang melayani rute ini cukup banyak diantaranya Arimbi, AJAP, Armada Jaya Perkasa, Murni Jaya. Tarif bus, Rp 26.000 – Rp 28.000, tergantung kelas bus yang anda pilih.
- Dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni dengan menggunakan kapal penyeberangan Feri sekitar 2 jam. Tarif kapal feri saat ini adalah Rp 13.000 untuk penumpang dewasa dan Rp 7.000 untuk penumpang anak – anak.
- Dari Pelabuhan Bakauheni dilanjutkan dengan naik bus menuju Terminal Rajabasa Tanjung Karang.
- Dari Terminal Rajabasa dilanjutkan ke Labuan Ratulama (Way Jepara) dengan menggunakan kendaraan umum melewati lintas timur Sumatra. Turun di Desa Batu Gajah dan dilanjutkan dengan naik ojek menuju pintu gerbang Taman Nasional.
Tiket Masuk Taman Nasional Way Kambas
Karcis masuk pengunjung Taman Nasional Way Kambas berdasarkan Peraturan Pemerintahan Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 selengkapnya bisa dilihat pada foto di bawah ini.
Where To Stay
Jika anda berkunjung ke Taman Nasional Way Kambas lebih lama lagi dan ingin menginap tidak perlu khawatir karena di sekitar sana terdapat beragam fasilitas penginapan dan akomodasi dengan fasilitas yang cukup lengkap.
Beberapa piihan diantaranya adalah Satwa Sumtra Elephant Eco Lodge. Cottage ini berada 500 meter sebelum pintu gerbang Taman Nasional. Tedapat empat cottage masing – masing dengan kamar luas yang dapat menampung hingga empat orang dengan tempat tidur dan fasilitas lainnya seperti kipas, pemanas air dan toilet.
Bagi anda yang berjiwa Backpacker yang menginginkan penginapan dengan harga terjangkau, maka anda bisa menuju Way Kanan. Disana terdapat banyak penginapan dengan harga berkisar Rp 100 -200 ribu saja.
Atau yang mau tinggal berada di dalam kawasan Taman Nasional Way Kambas bisa juga menginap di Way Kanan Resort yang merupakan satu – satunya resort yang berada di dalam TNWK.
Atau yang mau menyatu dengan alam, bisa juga dengan berkemah di Camping Ground Way Kanan namun untuk melakukan hal ini anda harus melakukan izin terlebih dahulu atau mengurus SIMAKSI kepada pengelola.
Tips Mengunjungi Taman Nasional Way Kambas
Jika menggunakan kendaraan umum, usahakan datang ke Taman Nasional Way Kambas siang hari , sebab mulai sore hari anda akan kesulitan mencari ojek yang mengantarkan anda ke pintu gerbang TNWK.
Bagi anda pecinta fotografi ada baiknya menginap semalam di TNWK karena dengan begitu waktu terbaik untuk memotret gajah pada pagi hari dan sore hari dapat semua. Momen terbaik ialah sebelum jam 6 pagi karena selain anda dapat mengabadikan gajah pada saat sunrise juga bisa memotret gajah sepuasnya di pusat konservasi sebab setelah itu gajah – gajah akan dilepaskan ke padang rumput luas dan terpisah – pisah.
Tepat di pintu gerbang banyak ibu – ibu yang menjual pisang atau nangka yang dijual dengan harga terjangkau, belilah untuk membantu perekonomian mereka. Di area hijau, pengunjung dapat berinteraksi dengan gajah seperti memberi mereka makan dengan pisang atau nangka yang sudah dibeli sebelumnya.
Sumber Referensi
- Pengalaman pribadi pada saat berkunjung ke Taman Nasional Way Kambas pada 9 Oktober 2016.
- Buku Berwisata Alam di Taman Nasional oleh Jatna Supriatna
- Way Kambas, Taman Nasional Tertua di Indonesia, kompas.com oleh Barry Kusuma
Comments