Usai menikmati Kopi Tatungkuik di Lapau Nasi Putuih Basambuang Malalak. Selanjutnya kami kembali menuju ke Ngarai Sianok untuk makan siang dengan menu Itiak Lado Mudo. Disana banyak rumah makan yang menjual menu yang sama salah satunya adalah Rumah Makan Lesehan Kayu yang telah eksis sejak 6 tahun yang lalu.
Mengapa kami tidak ke Rumah Makan Gulai Itiak Lado Mudo Ngarai? Sebab disana itu kan sudah terkenal, sudah banyak pula yang mengulasnya baik travel blogger hingga media ternama.
Rumah Makan Lesehan Kayu berada di Jalan Binuang, Sianok Anam Suku, Kabupaten Agam. Lokasinya mudah ditemui karena berada di tepi jalan ditambah dengan plang nama rumah makan berukuran cukup besar yang bisa dilihat oleh pengguna jalan.
Sesuai namanya, rumah makan ini menyediakan tempat makan secara lesehan yang dibuat per kotak – kotak. Jadi tiap orang yang ingin makan di tempat bisa memilih tempat lesehannya sesuai keinginan tanpa harus bergabung dengan orang lain.
Kita bisa memilih di bagian atas yang menghadap Jalan Binuang atau di bawah dimana kita bisa melihat panorama ngarai dan sungai.
Kami memilih tempat lesehan yang ada di bawah. Kemudian kami memesan itiak lado mudo bagian dada 3 potong. Harga per potong itiak lado mudo disini ialah Rp 35 ribu, belum termasuk nasi. Untuk nasinya sendiri harganya Rp 10 ribu.
Kok nasinya mahal?
Harga nasi tersebut sudah termasuk dengan pernak – perniknya kalau orang Minang menyebutnya nasi jo samba buruak – buruak yang terdiri dari tahu goreng, samba lado tanak, dan gulai cubadak.
Untuk minumannya kami memesan es jeruk dan jus alpukat, harga keduanya sama yaitu Rp 10 ribu.
Pesanan kami pun sudah siap terhidang. Ukuran dada bebek yang besar membuat tiap potongnya harus dihidang menggunakan satu piring. Dada bebek itu diguyur dengan sambal hijau yang melimpah.
Itik yang dijadikan masakan ialah itik yang usianya paling tinggi enam bulan. Hal iini dipilih untuk memudahkan pengolahan dan mendapatkan cita rasa yang gurih. Adapun jenis itiknya adalah itik air atau biasa disebut dengan entok.
Cara Membuat Itiak Lado Mudo
Itik yang telah disembelih dan dibersihkan, sebelum dipotong – potong terlebih dahulu dibakar sekitar 3 – 5 menit di atas bara api. Tujuannya, supaya minyak pada tubuh itik itu berkurang dan menghilang bulu – bulu yang masih melekat.
Selanjutnya meracik lado mudo atau cabai hijau. Bahan untuk meracik diantaranya kunyit, lengkuas, jahe, bawan putih, dan aneka rempah lainnya.
Proses memasak itiak lado mudo ini tidak menggunakan kompor gas, melainkan kayu bakar. Dengan menggunakan kayu bakar, panas pada tungku lebih merata dan aroma yang dihasilkan lebih khas.
Comments