Selain keripik sanjay, mungkin anda bisa memasukan Kerupuk Kulit Sapi atau biasa disebut kerupuk jangek sebagai daftar oleh – oleh yang harus anda bawa sepulang dari liburan di Ranah Minang.
Baca juga : Cari Keripik Sanjay, Ke Ummi Aufa Hakim Aja!
Harga kerupuk jangek ini bisa dikatakan relatif mahal, karena kerupuk jangek ini dibuat dari kulit sapi asli serta pembuatannya yang agak rumit dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Biasanya kerupuk jangek dijual dalam kondisi sudah siap dimakan atau setengah matang, yang jika ingin disajikan tinggal di tuang dalam minyak panas dengan api kecil saja.
Jika saya pulang ke Padang dan hendak kembali ke Jakarta, biasanya saya selalu membeli oleh – oleh kerupuk jangek. Dan saya selalu mencarinya di pabrik pembuatannya yang berada di Kampung Kalawi Timur, Kota Padang.
Nama usaha pembuatan kerupuk jangek ini adalah UD Sari Jangek, pemiliknya adalah Haji Jasirun. Usaha kerupuk jangek ini sudah berlangsung sejak lama dan merupakan usaha turun menurun.
Di UD Sari Jangek, kita bisa melihat proses pembuatan kerupuk kulit sapi dari awal hingga siap untuk disajikan. Tapi jika anda berminat melihat proses ini, siapkan cukup banyak waktu, karena prosesnya cukup lama.
Selain membuat kerupuk jangek, UD Sari Jangek juga menjual beragam kerupuk jangek. Ada Latua Padang, Latua Kumango, Latua Padang Panjang, serta daging yang menempel pada kulit sapi yang telah dikeringkan.
Lantas apa yang membedakan jenis – jenis kerupuk jangek itu?
Saya sendiri juga tidak bisa mengatakannya secara spesifik, sebab kalau dilihat secara sekilas bentuknya sama saja.
Tidak halnya dengan Haji Jasirun, beliau bisa menerangkanya
“Kalau Latua Padang, masih ada daging sapi yang menempel pada kulit”
“Latua Kumango, murni kulit sapi aja, tak ada daging yang menempel”
“kalau Latua Padang Panjang, ini yang paling mahal, murni kulit sapi dan bentuknya memanjang, makanya disebut Padang Panjang, hahaha” kata Haji Jasirun
“terus mana yang paling lamak, Pak” tanya saya
“kalau menurut apak, Latua Padang nan paling lamak” jawab Haji Jasirun
Saya bingung, kenapa Haji Jasirun justru tidak mengatakan yang paling enak ialah Latua Padang Panjang, sebab inilah kerupuk jangek yang paling mahal yang dijual olehnya.
Saya nurut saja, dan saya pun membeli Latua Padang seharga Rp 45 ribu untuk ukuran 250 gram.
Selain menjual kerupuk jangek setengah matang, UD Sari Jangek juga menjual kerupuk jangek yang telah siap dimakan secara eceran. Pembelinya adalah tukang sate, tukang nasi goreng dan tukang – tukang lainnya yang makanannya tambah enak kalau disantap dengan kerupuk jangek.
Comments