Usai menaklukan rasa lapar di Pulau Kepayang, lanjut lagi menuju Pulau Pasir yang ternyata hingga sore itu tidak menampakkan dirinya sehingga kami langsung ke Pulau Batu Berlayar
Pulau Batu Berlayar
Tak banyak yang bisa dideskripsikan tentang pulau ini. Pulau Batu Berlayar hanyalah berupa pasir putih yang muncul ke permukaan yang dihiasi oleh batu – batu granit berukuran besar dan lebar menyerupai layar pada kapal, itulah mengapa disebut Pulau Batu Berlayar.
Saat itu kondisi kurang bagus karena air laut sedang pasang dan nampaknya memang perairan Belitung pada bulan Oktober sedang dalam kondisi yang kurang bagus, karena terlihat air laut di sekeliling Pulau Batu Berlayar tidak sejernih biasanya.
Pulau Kelayang
Kami tidak berlama – lama di Pulau Batu Berlayar. Hari semakin sore kami memutuskan untuk kembali ke Pantai Tanjung Kelayang.
“Mas Catur, sebaiknya kita singgah dulu di Pulau Kelayang disana bagus juga tempatnya, ada goa” ujar Pak Fuji menawarkan
Saya pun mengiyakan penawaran tersebut sebab saya memang belum pernah sebelumnya ke pulau itu. Sebenarnya pada trip sebelumnya (Cerita perjalanan klik disini) Pak Fuji juga menawarkan, namun peserta trip waktu itu ingin segera ke Pantai Tanjung Tinggi yang merupakan pantai yang dijadikan sebagai latar pada salah satu scene Film Laskar Pelangi
Kami tiba di Pulau Kelayang, Pak Fuji segera melego jangkarnya baik di haluan maupun buritan. Kemudian satu per satu dari kami turun ke dari kapal.
“Ayo, kita ke goa, gag jauh kok dari sini” kata Pak Fuji dengan semangat
Kami mulai memasuki hutan yang berada di tengah pulau. Pak Fuji berjalan paling depan disusul oleh kami. Ia berjalan dengan semangat seperti ingin memperlihatkan sesuatu yang bikin surprise
“ayo semangat, selain goa disana juga ada Telaga Bidadari” benar – benar penuh semangat melayani kami Pak Fuji ini.
Akhirnya kami tiba di tempat yang dimaksud. Langsung saja Pak Fuji menceburkan diri ke Telaga Bidadari yang sebenarnya hanyalah bagian dari pantai yang dihimpit oleh batu – batu granit berukuran raksasa. Ipuy dan Ijal pun mengikuti Pak Fuji, sementara saya cukup melihat mereka yang asik bermain air sembari memotret.
Puas bermain air, Pak Fuji kembali menunjukan tempat menarik lainnya yaitu goa yang lokasi tidak jauh dari Telaga Bidadari. Sebenarnya goa ini bukan goa pada umumnya, goa di Pulau Kelayang ini terbentuk dari tumpukan – tumpukan batu granit yang membentuk ruangan semacam goa.
Puas mengeksplore Telaga Bidadari dan goa, kami kembali ke kapal namun kami tidak melewati jalur yang sama seperti saat kami ke telaga. Oleh Pak Fuji kami diarahkan ke jalur yang mengelilingi pulau, “sepertinya ada sesuatu nantinya” pikir saya. Dan benar saja, panorama berupa laut biru, pasir putih, batu granit serta hutan yang disuguhkan membuat kami tak bosan – bosannya untuk berfoto dengan segala macam pose. Rasanya puas sekali mengelilingi Pulau Kepayang ini, “adventure-nya dapat banget” Kata Ijal
Usai mengeksplore Pulau Kepayang kami kembali ke Pantai Tanjung Kelayang yang saat itu sedang ramai – ramainya karena ada acara Festival Wisata Belitung. Kembalinya kami ke Pulau Belitung usai menjelajahi pulau – pulau kecil eksotis langsung disambut hujan deras. Benar –benar berkah perjalanan di hari ketiga menjelajahi bumi Laskar Pelangi ini.
Comments