Puncak Cemara Sawahlunto
Puncak Cemara Sawahlunto

Setelah masa kejayaan tambang batubara di Sawahlunto berakhir, saat ini Sawahlunto berbenah menjadi kota wisata batubara. Bangunan – bangunan peninggalan Belanda yang digunakan pada masa penambangan batubara dipugar sehingga terlihat cantik kembali seperti pada masanya dan patut dikunjungi, itu bisa kita lihat dari Museum Kereta Api Sawahlunto, Museum Goedang Ransum Museum Info box dan Loebang Mbah Soero.

Tak hanya berhenti sampai disitu saja, Pemerintah Kota Sawahlunto terus mengeluarkan hal yang inovatif dan kreatif dalam mengembangkan wisatanya dan hal ini dibuktikan dengan adanya obyek wisata Puncak Cemara.

Puncak Cemara bisa dikatakan sebagai obyek wisata yang terbilang baru, diresmikan pada 15 Februari 2015 oleh bapak Ali Yusuf yang saat itu menjabat sebagai Walikota Sawahlunto. Puncak Cemara berada 6 Km dari pusat kota, untuk menuju ke lokasi cukup mudah, kita tinggal arahkan kendaraan menuju Talawi nantinya disebelah kanan jalan terdapat plang petunjuk menuju Puncak Cemara.

Disepanjang jalan menuju Puncak Cemara terdapat plang – plang bertuliskan Asmaul Husna jadi buat muslim traveler yang kesana sembari jalan – jalan kesana bisa sekaligus mendapatkan pahala lho, asal dibaca dengan ikhlas ya.

Untuk menikmati keindahan Kota Sawahlunto di Puncak Cemara tidak dikenakan biaya alias gratis, jadi asik banget kan.

Tepat di depan parkiran terdapat view point Puncak Cemara alias tempat paling pewe buat menyaksikan kota Sawahlunto.

Disini kita bisa menyaksikan keseluruhan Kota Sawahlunto, perpaduan antara bukit – bukit yang menjulang tinggi yang memagari kota ini serta bangunan – bangunan sisa kejayaan tambang batubara menjadikannya sebuah pemandangan yang ciamik.

View point ini selalu menjadi tempat yang dituju bagi photographer untuk mengabadikannya ke dalam sebuah foto apalagi di malam hari dimana kita bisa menyaksikan kelap – kelip lampu Kota Sawahlunto yang berpendaran.

Pemandangan Kota Sawahlunto dilihat dari Puncak Cemara
Pemandangan Kota Sawahlunto dilihat dari Puncak Cemara

Tak hanya area view point saja yang menarik, di Puncak Cemara saat ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti gazebo dimana monyet – monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) sering bermain diatapnya, ada juga areal playground bagi anak – anak, kantin, toilet, dan tentunya yang menjadi ikon dari Puncak Cemara itu sendiri yaitu Monumen Kesetiaan dimana kita bisa menggantungkan gembok bertuliskan pasangan, nama komunitas, negara atau apapun itu yang menunjukkan kesetiaan kita pada yang kita tulis. Yang gag setia nantinya bisa dimasukan ke dalam monument tersebut dan menjadi pajangan untuk dipertontonkan, just kidding. Hehe..

Berbagai Fasilitas di Puncak Cemara Sawahlunto
Berbagai Fasilitas di Puncak Cemara Sawahlunto

 

Pondok - pondok di Puncak Cemara Sawahlunto, asik buat bersantai
Pondok – pondok di Puncak Cemara Sawahlunto, asik buat bersantai

 

Mushala di Puncak Cemara Sawahlunto
Mushala di Puncak Cemara Sawahlunto

 

Monumen Kesetiaan yang merupakan ikon dari Puncak Cemara Sawahlunto
Monumen Kesetiaan yang merupakan ikon dari Puncak Cemara Sawahlunto

Hal menarik lainnya di Puncak Cemara adalah terdapat plang – plang yang bertuliskan ayat – ayat Al –qur’an tentang alam dan janji setia, diharapkan agar kepada wisatawan yang datang kesini dapat menjaga alam dengan baik dan memaknai arti kesetiaan.

Dengan berbagai fasilitas yang dimiliki menjadikan Puncak Cemara sebagai salah satu obyek wisata yang wajib dikunjungi saat berwisata di Kota Sawahlunto, cocok untuk berwisata bersama keluarga, pasangan bagi yang sudah menikah, pacaran bagi yang punya tapi harus ingat jangan melakukan sesuatu yang dilarang oleh agama ya, buat yang jomblo? Kenapa tidak, cocok banget pastinya buat menghibur diri dari rasa sepi, yeah.

Sekedar tips bagi yang ingin ke Puncak Cemara, ketika menuju Puncak Cemara mengemudilah dengan hati – hati, karena jalannya berupa tanjakan dan tikungan.

Waktu terbaik untuk berkunjung adalah di pagi hari dimana kita bisa melihat Kota Sawahlunto mulai dari diselimuti kabut hingga perlahan kabut menghilang dan pastinya langit dengan rona kekuningan dari matahari yang baru saja terbit membuat pas banget untuk dijadikan latar berfoto, malam hari juga bagus bagi pencinta citylights.

Hati – hati terhadap barang bawaan karena di dekat parkiran atau sekitar gazebo banyak berkeliaran monyet – monyet liar. Itu saja. Yuk, Ke Sawahlunto.

About Author

client-photo-1
M. Catur Nugraha
Masih bekerja sebagai Naval Architect Engineer di salah satu perusahaan multinasional yang bergerak di bidang konstruksi bangunan lepas pantai sejak tahun 2012. Kecintaan kepada kampung halamannya membuat ia memutuskan untuk mendirikan Jelajah Sumbar dengan tujuan memperkenalkan keindahan Bumi Ranah Minang ke khalayak ramai dan mengajaknya untuk berkunjung ke Sumbar. Ia sangat menyukai traveling. Perjalanan yang paling ia senangi antara lain mendaki gunung, trekking ke air terjun, dan berkemah di pulau – pulau kecil. Ia juga gemar menuliskan cerita perjalanannya dan memotret obyek yang ditemuinya. Cita – citanya : menjadikan Sumatera Barat dan Wisata Padang sebagai salah satu destinasi pilihan favorit bagi wisatawan lokal maupun wisatawan Internasional.

Comments

Leave a Reply

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.