Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki bentangan alam yang lengkap, hampir setiap jenis bentuk topografi ada disini, pantai, teluk, tanjung, dataran rendah, dataran tinggi semuanya ada begitu juga dengan lembah dan salah satunya adalah Lembah Harau yang saat ini sangat populer di Kalangan wisatawan.
Secara administratif Lembah Harau berada di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Dari Kota Padang kita harus menempuh perjalanan sekitar 138 Km yang menghabiskan waktu kurang lebih 3-4 jam perjalanan dan jika dari Bukittinggi jaraknya hanya sekitar 47 Km. Akses menuju Lembah Harau juga cukup mudah karena kita tinggal ikuti saja Jalan Sumbar Riau, nantinya terdapat petunjuk jalan yang mengarahkan kita menuju Lembah Harau. Untuk masuk ke kawasan Lembah Harau tiap pengunjungnya dikenakan tiket masuk seharga Rp 5.000
Setelah kita masuk ke Kawasan Lembah Harau, kita akan dibuat takjub melihat batu granit terjal berwarna – warni dengan ketinggian 100 sampai 500 meter yang mengelilingi kawasan ini, lebih indah lagi karena adanya area persawahan yang hijau membentang luas bak permadani.
Menurut Willy, warga lokal yang menjadi pemandu saya selama menjelajahi Lembah Harau, kata Harau yang menjadi nama lembah indah ini berasal dari kata “parau” yang artinya serak. Diceritakan secara turun menurun mengenai kisah penduduk yang tinggal di atas Bukit Jambu, mereka sering menghadapi musibah alam seperti banjir dan longsor sehingga menimbulkan kegaduhan dan kepanikan. Warganya sering berteriak histeris dan mengakibatkan suara mereka menjadi parau. Karena banyak warganya yang bersuara parau maka daerah tersebut dinamakan ‘Arau’ hingga akhirnya penyebutan lebih sering menjadi “Harau”. Ini asiknya jika kita berbaur dengan warga lokal di tempat wisata, selalu saja ada cerita baru yang menambah pengetahuan akan sebuah tempat.
Lembah Harau tidak hanya menyajikan panorama alam berupa tebing – tebing tinggi yang indah tetapi disini juga terdapat banyak air terjun dengan ketinggian yang beragam. Diantaranya adalah Sarasah Aka Barayun, Sarasah Bunta, Sarasah Murai, Sarasah Aie Angek. Setiap air terjun tersebut memiliki pesonanya masing – masing.
Sarasah Aka Barayun adalah air terjun yang paling mudah untuk dikunjungi karena letaknya berada persis di tepi jalan dan oleh pengelola di kaki air terjunnya dibuat kolam renang sehingga banyak wisatawan yang menghabiskan waktu bermain air disini. Selain itu tebing – tebing yang berada dekat dengan Sarasah Aka Barayun merupakan lokasi favorit bagi penggemar olah raga panjat tebing.
Sarasah Bunta, Sarasah Aie Luluih dan Sarasah Murai berlokasi saling berdekatan. Jika kita datang dari area parkir, maka kita akan menemui Sarasah Bunta terlebih dahulu. Sarasah Bunta pertama kali dibuka tanggal 14 Agustus 1926 oleh Asisten Residen Lima Puluh Kota, F. Rinner bersama Tuanku Laras Datuk Kuning Nan Hitam. Lalu ada Sarasah Aie Luluih, disini Willy mengajak saya menuju pucuk dari air terjun ini.
Katanya cukup 15 menit saja untuk sampai ke pucuknya, saya pun mengikuti ajakan tersebut dan ternyata tidaklah mudah, karena yang harus dihadapi adalah tebing dengan kemiringan yang terjal dan licin! Apalagi saat itu Lembah Harau baru saja hujan, selain itu saya harus berhadapan dengan akar – akar yang menjuntai, memegang erat – erat batang pohon supaya tidak jatuh. Peluh keringat bercucuran, namun setelah itu rasa lelah terbayar melihat pemandangan dari pucuk Sarasah Aie Luluih yang ternyata di pucuknya terdapat air terjun lagi yang meski tidak tinggi namun debitnya sangat deras, serta dibawahnya terbentuk kolam alami dengan kedalaman lebih dari 5 m.
Selanjutnya ada Sarasai Murai. Kata Murai yang diabadikan untuk air terjun ini diambil dari nama sejenis burung yang sering kali berkeliaran disekitar air terjun ini. Dan terakhir saya diajak ke Sarasah Aie Angek. Lagi – lagi tidaklah mudah, karena untuk sampai ke air terjun yang satu ini kita harus melewati sungai kecil yang terkadang ditengah jalur terdapat halangan berupa batang pohon yang runtuh dan batu – batu berukuran besar yang harus dilewati. Namun jika sudah sampai di air terjunnya maka sekali lagi kita akan dibuat takjub!
Bagi wisatawan yang ingin hanya sekedar santai tanpa harus trekking, bisa ke Taman Kupu – kupu yang berada di depan Sarasah Aka Barayun. Disana kita bisa menikmati panorama tebing yang menjulang tinggi di padu dengan taman bunga serta sungai yang membelah taman tersebut. Asyiknya lagi, pihak pengelola menyediakan perahu yang bisa disewa untuk bermain di sungai yang airnya mengalir tenang itu!
Untuk yang ingin menghabiskan waktu lebih lama lagi tidak perlu khawatir karena saat ini di Lembah Harau telah terdapat fasilitas penginapan berupa homestay lengkap dengan fasilitasnya, harganya pun terjangkau.
Baca Juga : 4 Homestay Pilihan di Lembah Harau
Dengan segala keindahan yang ditawarkan oleh Lembah Harau maka sudah sepatutnya anda jadikan sebagai salah satu destinasi wajib dikunjungi saat berwisata ke Sumatera Barat. Ayo ke Lembah Harau!
Comments